Google memberitahukan kompetitor ChatGPT, yang memiliki nama Bard. Sayang belumlah lama ini Bard sebelumnya sempat error. Mengambil Gizchina, Jumat (10/2/2023), Google memberikan beberapa hubungan dunia riil di website serta basis tempat sosialnya, untuk memberinya pemakai deskripsi umum terkait pilihan yang disajikan oleh Bard.

Tapi, ada screenshot dari omongan yang mempertunjukkan perihal Teleskop James Webb. Pengakuan itu disasarkan ke Bard:

“Penemuan apa dari teleskop luar angkasa James Webb yang bisa saya katakan terhadap anak saya yang berumur sembilan tahun?”

Chatbot AI Google Bard ternyata menanggapi dengan menuliskan tiga info.

Menurut Bard, teleskop James Webb ambil photo pertama dari suatu planet di luar tata surya.

Sayang info ini salah, lantaran sebetulnya, gambar pertama dari suatu planet ekstrasurya diamankan pada 2004, yaitu 17 tahun sebelumnya teleskop James Webb dioperasionalkan. Terperinci itu pada website sah NASA.

Di lain bidang, teleskop James Webb beberapa terakhir ini mendapati exoplanet seukur Bumi. Menurut The Verge, beberapa penggemar astronomi menjelaskan kondisi itu di Twitter.

Salah tafsir ini jadi soal pada AI generatif. Pasalnya menurut data yang bisa dijangkau, chatbot AI kadang-kadang mendatangkan info palsu.

ChatGPT umpamanya, bikin responnya menurut pertanyaan yang dikemukakan oleh pemakai online. Kalau permohonan berdasar pada kesimpulan yang keliru, ada peluang respon itu kemungkinan sertakan sejumlah informasi yang mengada-ada.

Microsoft Berikan Disclaimer Perihal Pemanfaatan Chatbot

OpenAI pula berikan pengakuan buat pemakai internet dalam web web-nya. “ChatGPT tak terjalin ke internet serta kadang-kadang mendatangkan tanggapan yang keliru.”

ChatGPT mengatakan, faksinya berikan jawaban menurut pengetahuan yang sudah dipunyai. Tapi di saat diberikan pertanyaan, kadang-kadang chatbot AI ini berkata soal yang keliru.

OpenAI jadi pembesut ChatGPT mengaku, kalau minim dalam data training atau algoritma ChatGPT bisa sebabkan chatbot ini kurang presisi. Mereka pula mengatakan, “Senantiasa terpenting untuk memvalidasi info dengan sumber dapat dipercaya yang lain.”

Cuman info, chatbot berikan respon menurut arti yang amat kemungkinan berkaitan dengan objek, dibandingkan dengan mengecek database.

Di dalam masalah ini, Bard mendapati kalau frasa seperti “penemuan” serta “planet di luar tata surya” kemungkinan terjalin ke Teleskop James Webb.

Google Janji Perkokoh Kelebihan Bard

Saat itu, Google sudah janji untuk memperkokoh kelebihan hasil lewat program Penguji Dapat dipercaya alias Trusted Tester jadi reaksi atas kekeliruan ini.

Usaha itu membutuhkan pemanfaatan serangkaian penguji yang diputuskan dengan teliti untuk memvalidasi data yang sudah disajikan oleh AI. Selanjutnya, operasionalisasi Bard dapat dinaikkan gunakan saran mereka.

“Kami dapat mengkombinasikan operan balik external dengan pengecekan intern kami untuk menegaskan kalau respon Bard penuhi standard kwalitas, keamanan, serta keterkaitan tinggi,” kata Google, jawab pertanyaan The Verge.

Di lain bidang, Microsoft masukkan disclaimer pada vs terakhir Bing. “Periksalah beberapa bukti sebelumnya bikin ketetapan atau melangkah berdasatkan jawaban Bing, meskipun AI Bing terjalin ke internet serta menurut jawaban dari sumber dapat dipercaya,” kata Microsoft dalam disclaimer-nya.

Google Lawan Rugi

Google sendiri hadapi minggu yang lumayan berat. Presentasi AI Bard-nya hadapi kekeliruan serta diskusi perusahaan tidak sukses bikin audience terpukau.

Lantaran Google Bard tidak dapat dijangkau masyarakat, pemakai butuh tergantung pada contoh Google untuk mendalami teknik kerja metode. Kasusnya, ada jawaban yang keliru pada contoh pertama di Google di atas.

Alfabet bertindak sebagai induk Google juga memandang efek akan segera kekeliruan ini dengan harga sahamnya, yaitu rugi sejumlah US$ 100 miliar.

Pada suatu hari, saham kelompok itu turun 9 prosen pada Minggu ini. Google kelihatannya tak menjadi pemenang pasar saham. Entahlah itu lewat presentasi Bard, kekeliruan pertama kalinya, atau diskusi yang sedang dilakukan di Paris.

Google lagi tekankan begitu perhatiannya pada kecocokan serta keteraturan AI pada waktu bikin bot ini. Tingkat kehati-hatian yang perlu butuh dijalankan saat menganjurkan metode yang penting menyikapi miliaran orang.

By knlasia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *