Instansi Pengusutan Federasi (Federasi Bureau of Investigation/FBI) AS tengah memeriksa rutinitas beresiko yang masuk ke jaringannya.

FBI mengakui telah menyelesaikan gempuran hacker itu untuk menyingkap ruang cakup serta resikonya keseluruhannya. Begitu sebagai halnya diambil dari Bleeping Komputer, Senin (20/2/2023).

“FBI mengenal peristiwa itu serta bekerja untuk mendapati info tambahan,” kata dinas intelijen serta keamanan dalam negeri AS terhadap Bleeping Komputer.

“Ini merupakan peristiwa terisolasi yang udah dikerjakan. Lantaran ini merupakan pengumpulan bukti-bukti yang tengah berjalan, FBI tidak punyai opini seterusnya untuk diberi sekarang,” tambahnya.

CNN pertamanya memberitahukannya pada minggu sebelumnya kalau peristiwa peretasan ini libatkan metode computer FBI New York Field Office yang dipakai untuk memeriksa pendayagunaan seksual anak.

Pada November 2021, server e mail FBI pula diretas untuk menyalurkan e mail spamming yang menyerupai peringatan FBI jadi “gempuran berantai modern”.

Sehabis peretasan, pelaksana teror berkirim beberapa puluh ribu pesan spamming dalam beberapa gelombang dari [email protected], alamat e mail resmi yang ditautkan ke Portal Perusahaan Penegakan Hukum (Law Enforcement Enterprise Portal/LEEP) FBI.

Email spamming itu sekurang-kurangnya udah menggapai 100.000. Menurut nirlaba pencarian spamming SpamHaus, ini merupakan kemungkinan yang konvensional lantaran gempuran punya potensi makin lebih besar.

​”FBI mengerti kekeliruan komposisi feature lunak yang untuk sesaat memungkinkannya artis jahat (peretas) menggunakan LEEP untuk berkirim e mail palsu. LEEP merupakan infrastruktur TI FBI yang dipakai untuk lakukan komunikasi dengan partner penegakan hukum negara sisi serta lokal kami,” papar FBI pada ketika itu.

“Meskipun e mail tidak resmi berawal dari server yang dijalankan FBI, server itu ditujukan manfaat menggerakkan pernyataan untuk LEEP serta bukan sisi dari service e mail korporat FBI. Tidak ada artis yang bisa membuka atau mengkompromikan data atau PII apapun di jaringan FBI,” tangkisnya.

FBI Tuding Peretas Asal Korea Utara Dalang Penjarahan Kripto Rp 1,4 Triliun

Awal kalinya, Instansi Pengusutan Federasi.AS (FBI) mengungkap peretas Korea Utara jadi dalang penjarahan kripto sebesar USD 100 juta atau selevel Rp 1,4 triliun (kesimpulan kurs Rp 14.935 per dolar AS) pada 2022.

FBI berkata bisa memvalidasi Lazarus Grup, group peretas yang berkaitan dengan Korea Utara yang di kenal juga jadi APT38, memikul tanggung jawab atas peretasan kripto pada jembatan blockchain Horizon pada 2022.

Banyak trader atau investor rata-rata gunakan jembatan blockchain untuk mengganti cryptocurrency di antara jaringan blockchain yang tidak sama.

FBI pula berkata peretas Korea Utara bulan ini gunakan metode Railgun untuk membersihkan token Ethereum sebesar lebih pada USD 60 juta atau selevel Rp 896 miliar yang diculik waktu penjarahan Juni 2022. Railgun merupakan metode yang direncanakan untuk menolong mengawasi biar pemakai selalu anonim di saat mengalihkan cryptocurrency.

“Beberapa dari eter yang diculik diantar ke banyak penyuplai service asset virtual serta diganti jadi bitcoin,” kata FBI diambil dari CNBC, Kamis (26/1/2023).

Pada waktu peretasan, perusahaan analitik blockchain Elliptic berkata ada “isyarat kuat” Lazarus ada di dalam kembali gempuran itu. Nyaris sekejap, banyak peretas berusaha untuk mengalihkan dana lewat beberapa cara untuk mengaburkan jati diri mereka.

Penjarahan Kripto untuk Program Rudal Korea Utara

FBI berkata lagi menganalisis serta hentikan penjarahan umum serta pencucian mata uang virtual Korea Utara, yang dipakai untuk menyuport program rudal balistik serta Senjata Perusak Umum Korea Utara.

Peretasan yang berkaitan dengan Korea Utara terjadi pada kejadian penjarahan crypto yang lain.

Tahun yang kemarin, Departemen Keuangan AS mempersalahkan Lazarus atas penjarahan kripto sebesar USD 600 juta atau selevel Rp 8,9 triliun di jaringan Ronin Network, yang dimaksud “sidechain” untuk permainan kripto ternama Axie Infinity.

By knlasia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *